Selasa, 24 Mei 2016

Melatih Anak Berbisnis Sejak Dini



Saya ingin anak-anak saya mandiri dan memiliki empati yang tinggi.  Dengan kedua hal tersebut, saya yakin, mereka akan bisa menerobos berbagai kesulitan hidup, terlebih ketika kami orangtuanya sudah tidak bisa mendapinginya kelak.
Namun, mendidik kemandirian anak dan empati mereka lagi-lagi bukan dengan meminta atau memaksa mereka.  Ayah dan bunda, sebagai sumber prilaku yang akan diduplikasi oleh anak.
Kegiatan saya berbisnis dari rumah pun akhirnya menjadi sumber duplikasi si sulung, Nanit.  Aktivitas berbisnisnya dimulai sejak TK.  Tugas kami, ayah dan bundanya adalah melatih anak berbisnis sejak dini dan  mendampinginya.
Tahun lalu, Nanit diwawancarai di MQFM.  Nanit dengan khas gaya anak-anak menuturkan kenapa dia suka berbisnis dan awalnya bagaimana menawarkan jualannya.  Beberapa jawaban Nanit yang saya simpulkan adalah, “untuk mengatasi rasa malu jualan, coba tawarkan barang dagangan ke teman yang dikenal dulu.”  Ujarnya saat seorang pendengar bertanya mengenai cara mengatasi malu jualan.  Nanit sendiri mengatakan bahwa dia tidak malu melakukan jualan door to door.
Namun ketika ditanya apa cita-citanya, Nanit tetap berpegang teguh ingin menjadi guru dan dokter, “Dokter menyembuhkan dan Guru memintarkan,” ujarnya tegas.
Paling terharu ketika Nanit mengatakan kalau uangnya banyak akan membeli hadiah untuk keluarga, “karena keluargaku adalah keluarga yang baik.”
Itulah si sulung, Qanita Mutmainatunnisa yang berulang tahun kemarin.  Jika melihat Nanit, maka semua orang akan mengatakan itu Indari kecil
Cara bicaranya
Cara berinteraksinya
Cara berjalan
Cara belajar
Cara bermimpi
Nanit menduplikasi hampir semua karakter yang saya miliki, hanya satu yang berbeda, dia tidak pernah bercita-cita menjadi penulis, karena menurutnya penulis itu sibuk.
Meski tidak ingin jadi penulis, Nanit tetap suka menulis, “Sebab seorang dokter atau guru harus bisa menulis juga,” ujarnya.
Nanit, penambahan usia semoga membuatmu semakin sholehah, cerdas lahir batin, bertumbuh dengan istimewa dan bercita-cita menjadi apapun tetap menjadi PARTNER dan SAHABAT Bunda yang paling pengertian.
Happy milad, Nanit.  Tetaplah menjadi bintang, bersinar dan penuh ingin tahu.  Teruslah bermimpi dan mewujudkannya.

Bagaimana Membujuk Konsumen Membeli Produk Anda



Membujuk konsumen untuk membeli produk Anda dengan segera, merupakan PR besar semua pebisnis! Mau banting-bantingan harga? sampai kapaaaan? nggak bakal ada habisnya kalau bantingan harga. Jadi bagaimana dong?  Sudah capek membujuk rayu, ujung-ujungnya malah lari ke toko sebelah yang menawarkan harga lebih murah.  Ssst…berikut saya kasih rahasia bagaimana membujuk konsumen membeli produk Anda tanpa harus banting-bantingan harga, simak ya.

Pertama, Jadikan konsumen sebagai sahabat Anda.  Sebelum saya mendirikan bisnis, saya memulai pekerjaan menjual dengan penuh kehangatan. Artinya, sebagai seorang pebisnis saya membangun hubungan baik dengan para konsumen perusahaan, membangun hubungan baik dengan hubungan semi personal alias bersahabat baik.
Kebiasaan ini ternyata membuat angka penjualan saya meningkat secara signifikan, tentu bukan karena sekadar dekat, tapi dengan membangun persahabatan itulah saya mendapatkan saran dan masukan terbaik dari konsumen seburuk apapun kondisi di lapangan.
Hubungan persahabatan antar pebisnis dan konsumen memang harus terjalin dengan apiknya karena bisnis tumbuh karena rasa saling MEMILIKI.  Seorang sahabat nggak perlu dibujuk untuk membeli produk sahabatnya, bukan?

Kedua, EDUKASI pelanggan Anda dengan keunggulan yang dimiliki. Jangan bosan untuk selalu menunjukkan kalau produk kita super PREMIUM serta memiliki berbagai keunggulan yang tidak dimiliki produk yang dijual murah. Buat mereka berpikir mau harga murah dengan produk murahan, atau harga premium dengan produk premium?

Ketiga, Berikan BENEFIT dari pelayanan dari perusahaan Anda dengan pelayanan premium. Misalnya nih, pesan pagi dikirim siang, packing pengiriman yang menarik, hingga cara berkomunikasi yang intens

Keempat, Berikan tambahan PROMOSI yang menarik dan bisa membuat mereka tetap mengincar Anda. Tahu nggak sih kalau produk yang dijual murah, bisa jadi untuk melakukan promosi pun jadi kurang kreatif karena kan budgetnya terbatas. Kalau produk premium malah lebih leluasa karena biasanya memang ada “budget” untuk melakukan promosi secara berkala, misalnya bikin lomba foto, lomba testimoni, beli 2 diskon 10%, atau promosi lain yang dilakukan secara berkala

Kelima, PAJANG testimoni konsumen yang sudah pakai produk Anda biar keinginan membeli konsumen lain akan muncul dengan sendirinya tanpa perlu usaha keras Anda membujuk-bujuk mereka.

Nah, sudah tahukan rahasianya? Ayo terapkan satu persatu!  Happy Selling!

Jumat, 20 Mei 2016

Buka Usaha Artinya Buka Mindset



Dalam setiap kesempatan menjadi pembicara saya menyatakan ketika Anda berbisnis berarti Anda siap jatuh miskin, siap untuk tidak tidur nyenyak pada satu kondisi, siap untuk menangis, namun Anda juga siap untuk tidak besar kepala ketia bisnis bak balon udara.
Sayangnya, dalam karakter perempuan, seringkali perempuan mengaitkan bisnis dengan perasaan sehingga yang terjadi adalah rasa gelisah berlebihan, rasa khawatir yang berkesinambungan, rasa tidak enak karena bergesekan dan merasa tidak mampu sebelum bertempur.
Buka usaha artinya buka mindset.  Bahwa kemampuan berbisnis bukan dilihat dari perkembangan bisnis yang dimiliki tapi juga dari perkembangan kepribadian, mental dan juga manfaat yang menyertainya.  Kuncinya kemudian adalah berkomitmen dan konsistensi dalam menjalankan bisnis yang sudah dimulai dan tidak menutupnya dalam kondisi apapun.
Membuka mindset bahwa untuk menghadapi semua persoalan bisnis kita harus terus belajar, belajar dan belajar.
Teruslah belajar untuk menyempurnakan sistem bisnis Anda, anutlah filosofi kualitas terus menerus melalui umpan balik positif (continuos quality improvement) dalam melaksanakan program-program kerja dalam bisnis Anda.
Buku, teori, program marketing bagus bisa kita ambil dari mana saja, tetapi yang terpenting adalah semampu apa kita menjalankannya.  Bagi saya sendiri segala informasi akan menjadi pijakan awal untuk melakukan suatu gebrakan baru.
Duplikasi? Boleh saja.  Tapi tentu harus disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki.  Karena program yang dimiliki satu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan lainnya.  Tentu ini terkait juga dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di dalam perusahaan.  Mengembangkan karyawan agar mampu menjalankan tugas yang Anda berikan perlu waktu dan upaya yang besar.  Dan tak jarang karyawan yang sudah Anda gembleng malah kemudian bekerja di perusahaan pesaing atau malah jadi pesaing bisnis Anda.
Bicara tentang pesaing, jangan pernah membuat Anda khawatir berlebihan.  Dalam dunia bisnis memiliki pesaing alias rival bukanlah hal yang luar biasa.  Saya merupakan pebisnis yang pro rival alias memiliki banyak sahabat dari perusahaan pesaing.  Saya selalu membuka mindset saya bahwa rezeki sudah digariskan oleh Nya, nggak bakal tertukar satu sama lain.  Itulah saya, nah bagaimana dengan Anda?

Kamis, 19 Mei 2016

Ketika PHK Mendera



Perubahan dapat terjadi kapan saja.  Dalam setiap tahapan hidup pasti berjumpa dengan yang disebut perubahan.  Bagaimana jika perubahan itu menyangkut pada karir Anda? Dari wanita karir yang beralih fungsi menjadi ibu rumah tangga ketika PHK mendera?
Tak perlu bingung menyikapinya.
Tahun 2007 ketika saya menikah, saya memutuskan berhenti bekerja dengan alasan keluarga.  Jadi saya tahu persis rasanya berubah haluan dari wanita karir menjadi ibu rumah tangga.
Ya, wanita karir yang mengubah diri jadi ibu rumah tangga tentu bukan persoalan yang mudah.  Tekad saya saat itu adalah bagaimana caranya meski di rumah bisa tetap produktif seperti saat berkarir.
Menulis menjadi satu pijakan kuat untuk memulai bisnis yang dijalankan di rumah.  Mengubah hobi menjadi bisnis yang benar-benar menghasilkan.
Memangnya bisnis penulisan itu bisa menghasilkan?
Banyak orang yang meragukan.
"Bisnis apapun jika terus dikembangkan dengan inovasi akan berkembang" sahut saya
Tahun 2007 Indscript hanya melayani pembuatan buku dari penerbit. Kini, bisnis Indscript melayani berbagai kebutuhan Industri di Indonesia dan menciptakan produk tulisan yang akan menjadi corong masa depan.  Semuanya saya awali dari hobi.
Waktu bergerak dengan cepat dan saya semakin mencintai bisnis ini.
Saya tidak pernah sedikitpun menyesali keputusan yang dulu saya ambil.
Pada dasarnya berubah haluan dari wanita karir menjadi ibu rumah tangga tidak akan membuat produktivitas Anda menurun.  Banyak bisnis menjanjikan yang bisa Anda lakukan.  Anda tetap bisa berkarya dan mempunyai penghasilan sendiri.  Banyak perempuan yang bisa berkarya tanpa harus meninggalkan rumah.  Percayalah nikmat berpenghasilan akan semakin terasa lebih manakala Anda bisa melakukannya di rumah, dekat dengan buah hati Anda tercinta.

Tapi saya masih ingin eksis bekerja kantoran, Teh.
Mmm….mungkin sebagian dari Anda masih ada yang tak bisa lepas dari suasana kantor.
Jangan galau, yakinlah, jika Anda tidak bisa lagi eksis di kantor anda yang lama.  Anda masih bisa eksis di tempat-tempat lain yang mungkin saja bisa memberikan dampak lebih positif dan memberikan prestasi bagi diri Anda.  Ada banyak tempat bagi Anda, seorang perempuan hebat, untuk terus berkarya.  Tetap semangat!

Rabu, 18 Mei 2016

Pentingnya EQ Dalam Bisnis


Pentingnya kecerdasan emosional atau EQ dalam bisnis sudah disadari oleh banyak orang. EQ adalah salah satu faktor penting untuk membuat bisnis kita menjadi lebih baik.
Bisnis yang baik memancarkan energi baik.  Pebisnis dengan EQ tinggi tahu bahwa orang yang negatif akan menghancurkan sebuah bisnis.  Karena itu berada di lingkungan orang-orang positif dan membangun persahabatan dengan mereka adalah satu keharusan.
Menggabungkan dua unsur professional dan personal membuat hubungan bisnis akan makin positif satu sama lain.
Saya makin tahu dia, dia makin tahu saya.
Bagi saya, untuk membangun hubungan positif dengan klien, saat bertemu mereka bahkan tidak melulu serius dengan obrolan berat.  Kadang kami bicara tentang anak buku, makanan, berat badan, peluang kerjasama lainnya dan tertawa lucu-lucuan.
Saya sering berdiskusi dengan banyak klien bukan hanya sekedar memperpanjang kontrak kerjasama, namun juga saling mencerahkan, saling berbagi ilmu.
Lama-lama makin terasa bak sahabat dan keluarga dibandingkan sebagai klien.  Persahabatan bisnis menjadi persahabatan keluarga.
Orang dengan EQ tinggi memiliki toleransi rendah pada orang-orang yang memberikan aura negatif.  Untuk menghindari aura negatif dalam berbisnis, seminim mungkin saya mencoba untuk tidak bergesekan dengan pesaing.
Kalau pun ada gesekan saya mencoba untuk lebih banyak diam dan terus bergerak berinovasi dan meraih prestasi-prestasi lainnya dibandingkan melakukan pembenaran.
Akses sosial media memang sangat memudahkan satu orang dan orang lainnya terkoneksi.  Terlepas apakah koneksi ini digunakan untuk saling membangun atau merusak akan kembali pada attitude sang pengguna.
Untuk kita sebagai pebisnis hindari melakukan black campaign pada pebisnis lainnya.  Kenapa?  Sebab satu pebisnis dengan pebisnis lainnya harus saling bersinergi untuk mewujudkan sukses bersama.
Nah, jika ternyata ada orang yang memblack campaign Anda, jangan habiskan energi Anda, lebih baik Anda jauhi saja.
Bagaimana?  Sudah menyiapkan mental positif untuk saling membangun dan mendorong sukses?  Atau masih berjibaku dengan persaingan tidak sehat antar pebisnis?
Gunakan EQ Anda dalam bisnis, semoga kita bisa saling membangun.